Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Masalah Klasik

Saya telah melepas masa berseragam saya sejak 4 bulan lalu. Memasuki dunia perkuliahan merupakan hal yang menyenangkan sekaligus membuat saya harus beradaptasi lagi. yang berbeda adalah saya menghabiskan masa SMA saya yang notabene adalah sekolah homogen dan sekarang kuliah sudah lagi bukan habitat perempuan.  Adaptasi ternyata tidak semudah yang saya bayangkan (mungkin dengan senyum bisa langsung menggaet teman), harus ada sifat-sifat yang dikurangi dan tingkah laku yang tidak boleh ditunjukkan. Jujur saja saya merupakan orang yang takut di abaikan. Entah phobia apa ini namanya. Herannya, seiring bertambahnya umur saya phobia ini malah makin menjadi-jadi. Satu lagi yang saya takutkan yaitu, ukuran badan dan berat badan. Menjadi perempuan berbadan besar (diatas rata-rata) adalah hal yang sulit bagi saya. Saya selalu merasa  menjadi perempuan berbadan besar adalah lelucon bagi semua orang. Yang menjadi prestasi bagi saya mungkin saya berhasil menghilangkan bobot 20kg.  ...

Esensi Sekolah Homogen

Sekolah Homogen nomer 1 di Jogja ya cuma STECE!. Mahkluknya wanita perkasa yang katanya mukanya muka jahat, tapi ya sebenernya hati hello kitty. Bangunan nya yang sekarang warna biru, terus banyak tanemannya. kalo lewat sini pasti yang diliat cewek. ya iyalah, jelas-jelas sekolah homogen. 3 tahun di stece pasti banyaklah kenangannya. Ini ni kejadian umum yang bakal kita inget terus 1.Tiap guru nyebutin nama murid untuk melihat presensi kehadiran pasti banyak yang berpikir 'ealaahh.. namanya kok cewek semua ya' apalagi tahun pertama di sekolah homogen. Nasib deh ga bisa liat pemandangan indah. tiap hari liat mahkluk pengguna rok 2. Masuk kelas, cari tempat duduk, nge-tag tempat duduk buat temen deket biar bisa ngobrol. Ga cuma itu aja, kalau temen belum dateng, numpang kaki dulu terus tutup mata menikmati dinginnya pagi. Kalau gak ya langsung pinjem catetan temen nyalin tugas. Ada juga yang dengerin musik, ada yang ke kantin. Bawa mangkok soto/bakso ke kelas. kalo males bal...

SENIN, aku adalah SENIN

Namaku Senin. Biasanya teman-temanku meletakkan aku di barisan pertama, dan aku senang. Hobiku memimpin temanku yang bernama Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Teman-temanku menyayangi aku, tetapi berbeda dengan manusia di bumi mereka membenci aku. Ada 3 golongan manusia yang membenci aku. Pertama anak sekolah, kedua anak kuliahan dan ketiga para pekerja kantoran. Well, aku gak tahu kenapa mereka membenci aku padahal aku berniat membuat mereka semangat. Sifatku senang memulai seperti memulai belajar, memulai sibuk dan memulai kebahagiaan. Sifatku ini berbeda dengan manusia yang suka mengakhiri. Mengakhiri tugas, mengakhiri kesibukan dan mengakhiri rasa bosan. Namaku Senin, aku tetap akan membuat diriku sibuk tak peduli manusia akan semakin membenciku. Aku bangga menjadi aku yg menjalankan tugas dengan baik dan tidak pernah mengeluh. Jadi manusia sebesar apapun kalian mengeluh aku tetap akan menjadi Senin :)