Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

WANGI PADA SENJA KE TIGA PULUH

sudah menjadi ritual bagiku, sebagai gadis memberi aroma wangi - wangian pada tubuh yang fana berlagak bak ratu, berjalan menebar wangi berharap gadis - gadis yang melalui ku, melirik iri hanya saja saat mentari hadir menggugah jalinanku dengan dinginnya malam semerbak bau melangkahi indra penciumanku wewangian yang sudah lama menjamahku, tanpa bisa ku jamah balik wangi yang kau janjikan hanya akan hilang pada senja ke tigapuluh pada setiap bulannya urung niatku menyemprotkan wewangian tadi, hari ini bukan senja ke tigapuluh, ini masih senja ke tujuhbelas selama aku menanti senja ketigapuluh, aku berjanji.. wangimu yang akan menjadi jimatku

Surat Kecil untuk Si Akhir

Hai pencipta yang sering kami panggil Tuhan. Bagaimana rasanya memandangi kami semua menjalani peran yang sudah kau tentukan? Adakah dari kami yang mencoba jalan lain dari yang kau sediakan? Mungkin itu aku, ciptaanmu yang tidak pernah puas tentang segala sesuatu yang kau cukupkan. Kata pelindung yang kau utus untukku, segalanya akan baik, tapi kadang aku tidak mengerti bagaimana yang baik itu. Baik dalam tataran kepuasanku atau baik dalam kemauanmu? Sepertinya malam ini sudah kau tentukan untukku waktu luang untuk memahami belasan tahun keberadaanku. Delapan belas tahun sudah menjelma sebagai mahkluk yang peduli tentang semesta, lima belas tahun diantaranya mencoba mencari muara kepadamu dan sisanya mengutuk apa yang terjadi. Rasanya jelmaan wujudmu yang ada padaku sebagai gadis kuat dan berkemauan keras menjadi ketidakpuasan buatku, mengingat jalan yang dibuat untukku penuh dengan batu yang membuat telapakku sakit. Sejujurnya aku hanya ingin menyampaikan pertanyaan, 'kapan aku ...