Surat Kecil untuk Si Akhir
Hai pencipta yang sering kami panggil Tuhan. Bagaimana rasanya memandangi kami semua menjalani peran yang sudah kau tentukan? Adakah dari kami yang mencoba jalan lain dari yang kau sediakan? Mungkin itu aku, ciptaanmu yang tidak pernah puas tentang segala sesuatu yang kau cukupkan. Kata pelindung yang kau utus untukku, segalanya akan baik, tapi kadang aku tidak mengerti bagaimana yang baik itu. Baik dalam tataran kepuasanku atau baik dalam kemauanmu?
Sepertinya malam ini sudah kau tentukan untukku waktu luang untuk memahami belasan tahun keberadaanku. Delapan belas tahun sudah menjelma sebagai mahkluk yang peduli tentang semesta, lima belas tahun diantaranya mencoba mencari muara kepadamu dan sisanya mengutuk apa yang terjadi. Rasanya jelmaan wujudmu yang ada padaku sebagai gadis kuat dan berkemauan keras menjadi ketidakpuasan buatku, mengingat jalan yang dibuat untukku penuh dengan batu yang membuat telapakku sakit.
Sejujurnya aku hanya ingin menyampaikan pertanyaan, 'kapan aku bisa beralih memanggilmu sang akhir'. Aku mengerti peganganku tak begitu banyak untuk bertemu denganmu, hanya saja aku memiliki kepasrahan dan kelesuan luar biasa.
Jelmaanmu, si gadis kuat.
Komentar
Posting Komentar