Berkat atau kutuk?

Rabu di Jogja ditemani udara panas
Sudah ku habiskan dua gelas es sore itu
Sembari mencari ide tulisan apa yang harus ku kirim ke kantor

Di warung kopimu sore itu, otakku buntu
pandanganku kabur
tak tahu lagi mana rupa Tuhan dan Hantu
tapi apakah mungkin mereka sama?

Entah berkat atau kutuk ku dapat sebuah bingkisan
Sama seperti sayur brongkos yang tak habis kemarin
Dipanasi lagi, gurih tanpa gizi
Begitu isi bingkisannya.

Gusti, gusti..
Kau buat manusia berpenyakit
Kau juga biarkan hidanganmu tak bergizi.

Rabu sore itu, entah pembuka atau penutup.
Entah jadi perasa atau penghambar.


Yogyakarta, 17 Juni 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja