Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Untuk Papa

Pa, menjadi putrimu adalah anugrah terbesarku. Menjadi prioritasmu adalah kebahagiaanku. Putri kecil yang kau didik untuk menghadapi kerasnya dunia, hari ini lagi-lagi diuji. Dunia begitu keras pa, apalagi kenyataannya, papa meninggalkan aku. Rasanya belum banyak bekal yang bisa aku bawa. Aku masih gadis kecil yg ingin kau tuntun ke tujuanku, sama seperti saat kau mengantarku ke sekolah dulu. Masih jelas rasanya naik dipunggungmu. Berjalan tertawa bersenda gurau. Masih nyata ingatanku menangis kala kau pergi bekerja, saat itu ingin rasanya digendong papa. Rindu pa rinduu sekali Sakit rasanya menerima kenyataan aku tak lagi bisa melihatmu. Tak ada lagi pundak untuk menyandarkan kepala kala ku lelah. Tak ada lagi tangan kekar yang bisa ku genggam kala aku terlalu lemah. Bisa kah ku ulang waktu lagi? Lahir, lalu kau peluk, kau timang. Mengambil lagi waktu yang terbuang begitu saja. Atau setidaknya datanglah dalam mimpiku, aku rindu.

Kala Kita Berjumpa

Ah tubuh itu, ingin aku merengkuhnya Ah lekuk mu, sungguh aku merindunya Membaca roman ini sambil membayangimu Bagaimana? Aku tak mampu merangkai kata Kau cukup tahu Kala kita bertemu Maafkan tanganku apabila tak tahan untuk menyentuhmu

Laki-laki Berkaos Hitam

Darahku selalu mengalir cepat kala ku dengar suara nafasmu Memompa jantungku untuk berdegup supaya kau dengar Langkah kakimu yang berat selalu seirama dengan nafasmu yang berat akibat tembakau Tapi beruntunglah aku, Tembakau yang kau hisap menjadi candu bagiku Menandakan kau masih bernafas Hah, aku rindu bunyi nafasmu asap yang keluar dari mulutmu Tangan kekarmu yang menggenggam rokok kesayanganmu Aku rindu memandangimu dari tiap helai rambut hingga jari kakimu Aku rindu melekatkan wajahku pada punggungmu Laki-laki berkaos hitam yang selalu membuat jantungku berdegup Bak peluru tentara yang menghujam penjahat Seperti itu sukmamu membuatku lemah Hanya mampu membayangkanmu karena ragu Keberanianku sudah habis terkuras ragamu Tak lagi mampu menyentuh Bayangmu sudah cukup memuaskanku Lekuk tubuhmu..... ah aku mabuk kepayang