Malam biasanya

Seperti malam pada biasanya
Ia hening tak bersuara
Hanya saja ia mengisyaratkan kegelisahannya
Ibunya menahan lara karena putaran roda berduri
Ayahnya bermuram durja karena lahannya penuh logam dan asap putih

Seperti malam pada biasanya
Ia melihat dalam lelapnya
Rintik hujan berubah jadi rintik api
Angin sejuk semakin tua dan keriput
Anginnya tak lagi sejuk

Tetapi malam ini tak seperti biasanya
Ia pergi ke selatan
Ia mengeluh pada ombak
Dan ia menghilang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Berkat atau kutuk?

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja