Laki-laki Milik Sejagad, You Are Geat!
.....
masihkah ada dia di hatimu bertahta
atau ini saat bagiku
untuk singgah di hatimu
atau ini saat bagiku
untuk singgah di hatimu
namun siapkah kau tuk jatuh cinta lagi
meski bibir ini tak berkata
bukan berarti ku tak merasa
ada yang berbeda di antara kita
bukan berarti ku tak merasa
ada yang berbeda di antara kita
dan tak mungkin ku melewatkanmu
hanya karena diriku tak mampu untuk bicara
bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
hanya karena diriku tak mampu untuk bicara
bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
..............
bila kau jatuh cinta, katakanlah, jangan buang sia-sia
bila kau jatuh cinta, katakanlah, jangan buang sia-sia
bila kau jatuh cinta, katakanlah, jangan buang sia-sia
siapkah kau tuk jatuh cinta lagi
bila kau jatuh cinta, katakanlah, jangan buang sia-sia
bila kau jatuh cinta, katakanlah, jangan buang sia-sia
siapkah kau tuk jatuh cinta lagi
Jatuh cinta? Iya jatuh cinta, namanya saja jatuh, pasti sakit dan malu. Pernah? tentu setiap orang pernah jatuh cinta, pada siapa pun, dan kapan pun. Aku juga pernah. Bahkan aku selalu lemah tentang satu hal ini.
Mencintai dan dicintai adalah sebuah kewajaran. Bahkan dari cinta, ekosistem alam pun terbentuk. Saling mencintai, memberi dan berkorban, berbahagia, dan akhirnya berkeluarga. Semua bermula dari cinta.
Bodohnya, aku terlalu takut untuk jatuh cinta lebih dulu. Sempat aku pernah jatuh cinta lebih dulu, sakit rasanya, karena bertepuk sebelah tangan. Setelahnya, aku tak mau lagi jatuh cinta, biarkan saja mereka yang mau memberi hatinya padaku yang berusaha setengah mati.
Sumpah itu sepertinya sudah usang saat ini. Sumpah itu mungkin hanya tinggal hembusan angin yang keluar melalui mulutku. Untungnya ada lagu ini, yang bisa menggambarkan kebingunganku terhadap sumpahku sendiri.
Antara obsesi memiliki si laki-laki milik sejagad ini, atau benar-benar jatuh hati padanya, aku bahkan tak tahu. Tapi aku merasakan kehilangan. Rasanya lagu ini menggambarkanmu hai laki-laki milik sejagad. Dari awal kamu menghubungiku, ku kira kamu akan benar-benar mau membangun sebuah hubungan denganku. Tapi dari awal hingga saat ini sebenarnya aku ragu, tidak mungkin kan kamu mau bersamaku? tapi kadang keraguanku kau sirnakan dengan perhatianmu. Kamu memang pintar.
Dari awal perkenalan, aku sudah tahu banyak perempuan yang sudah kau kecewakan. Tetapi tetap saja aku mau mencoba membuka pertemanan 'tak biasa' denganmu. Bahkan saat itu kamu sebenarnya sudah memiliki kekasih.
Saat ini, jujur ada rasa ingin memilikimu. Tapi entah karena mencintai atau obsesi. Meski bibir ini tak berkata, bukan berarti ku tak merasa ada yang berbeda di antara kita. Dan tak mungkin ku melewatkanmu.
Selamat hai laki-laki milik sejagad.
Komentar
Posting Komentar