I couldnt even explain that
Hai, setelah sekian lama tak menulis, aku merindukan menulis di sini. Kesibukan kuliah, dan usaha untuk melanjutkan hidup ternyata sulit ya. Tanggal ini, tepat setelah ujian akhir sudah terlaksana 90%. Lega, tapi aku merasa kosong.
Berbulan-bulan yang lalu, aku menyadari bahwa aku bukan pilihannya. Aku paham betul bahwa ia tak pantas untukku, bahwa aku juga terlalu memaksakan diri untuknya. Aku berhasil, saat ini hubungan kami baik-baik saja. Saat ini, aku sudah tak lagi memikirkannya.
Tapi entah, kemarin sore, diruangan sempit, gelap dan dingin, aku lelah. Aku ingin meletakkan beban ujianku. Temanku, memberikan jaketnya untukku. Temanku yang sebelumnya kalau aku kedinginan, aku harus memintanya untuk memberikan jaketnya.
Dia, orang yang tak asing dalam duniaku. Teman yang selalu aku marahi, tetapi juga aku beri kepercayaan untuk menolongku. Saat ini dia dekat dengan orang lain, mungkin tak hanya satu. Tetapi salah satunya aku kenal. Seorang yang terlihat membutuhkan perlindungan darinya, yang juga menyatakan padaku bahwa dia memang suka padanya.
Aku melihat keduanya sudah sangat dekat. Aku risih, atau bahkan iri. Dan bahkan saat dia memberiku jaketnya, aku ingin menangis. Entah mengapa, I couldnt even explain that. i should manage that.
Hai, besok ujianku akan segera berakhir. Mencari kebahagiaan bersama ku yuk.. mau?
Berbulan-bulan yang lalu, aku menyadari bahwa aku bukan pilihannya. Aku paham betul bahwa ia tak pantas untukku, bahwa aku juga terlalu memaksakan diri untuknya. Aku berhasil, saat ini hubungan kami baik-baik saja. Saat ini, aku sudah tak lagi memikirkannya.
Tapi entah, kemarin sore, diruangan sempit, gelap dan dingin, aku lelah. Aku ingin meletakkan beban ujianku. Temanku, memberikan jaketnya untukku. Temanku yang sebelumnya kalau aku kedinginan, aku harus memintanya untuk memberikan jaketnya.
Dia, orang yang tak asing dalam duniaku. Teman yang selalu aku marahi, tetapi juga aku beri kepercayaan untuk menolongku. Saat ini dia dekat dengan orang lain, mungkin tak hanya satu. Tetapi salah satunya aku kenal. Seorang yang terlihat membutuhkan perlindungan darinya, yang juga menyatakan padaku bahwa dia memang suka padanya.
Aku melihat keduanya sudah sangat dekat. Aku risih, atau bahkan iri. Dan bahkan saat dia memberiku jaketnya, aku ingin menangis. Entah mengapa, I couldnt even explain that. i should manage that.
Hai, besok ujianku akan segera berakhir. Mencari kebahagiaan bersama ku yuk.. mau?
Komentar
Posting Komentar