Dialah gadis, yang tak percaya pada banyak hal

Dialah seorang gadis yang meminta tak semudah menengadahkan tangan. Dialah seorang gadis muda yang meminta kebahagiaan bukan dengan doa tapi sebuah usaha. Dialah seorang gadis muda yang tidak mengenal kemudahan dalam hidup.

Namanya A, anak pertama dari dua bersaudara. Lahir dalam lingkungan yang biasa. Orang tuanya berpisah belasan tahun lalu. Namun, satu tahun yang lalu ayahnya meninggal setelah A memberi harapan pada ayahnya untuk datang di hari wisudanya.

Perjalanan hidupnya terlalu mustahil untuk mendapatkan kemudahan. Ia percaya tak pernah ada kemudahan yang ditawarkan oleh hidup. Menjadi gadis yang hidupnya harus sempurna menjadi bebannya saat ini. Gadis muda yang dituntut harus indah, membuat banyak lutut pria tak kuasa menopang badannya sendiri. Gadis muda yang dituntut cerdas supaya tak dianggap cantik tanpa otak. Gadis muda yang tak dominan supaya laki-laki merasa tidak direndahkan.

Hidupnya keras, sehingga tidak lagi percaya pada kisah romantis gadis kelas bawah yang dipersunting oleh pangeran. Dialah gadis yang percaya bahwa gadis kelah bawah hanya berjodoh dengan yang sekelas kecuali ia berusaha.

Pengalamannya buruk, tak tahu lagi arti ketulusan dan kesetiaan. Ia tak lagi percaya pada senyum tulus setelah manusia beranjak dari usia lima tahun. Ia tak lagi percaya pada kesetiaan setelah banyak kisah perselingkuhan raja-raja pada literaturnya.
Inilah sepenggal kisah tentang gadis muda yang tak percaya pada banyak hal kecuali pada hasrat menguasai.
Menguasai kesempurnaan.
Menguasai kelemahan.

Menguasai yang lemah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Berkat atau kutuk?

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja