Selamat tinggal

Lupa rasanya demikian sedih meninggalkan kota.
Jogja dan rasa yang tertempel dalam sentuhan kulit.
Ku tinggalkan dalam desahan sedih meski tanpa air mata
Segala rasa yang tercipta saat ini, kita jalani dalam bentuk pesimis.
Maka sudah, ku tinggalkan Jogja, dan ku siapkan untuk melepaskan asa pada raganya.
Maka nanti melepas atau dilepas, meninggalkan atau ditinggalkan, akan selalu jadi bayang.

Jogja, 13 September 2018, untuk laki-laki yang baru saja datang ke rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Berkat atau kutuk?

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja