Setipis Batas
Dalam batas waktu, jarak, dan perasaan
Ada murka yang kian tumbuh
Murka rindu yang terus tumbuh
Tapi tertahan ademnya air yang meredam.
Murka atas kasih yang kian menggapaimu
Padahal nyatamu semu.
Tak ada daging yang mampu ku sentuh,
Tak ada aroma sedekat nafasku.
Aku merindu untuk sukmamu.
Aku bertahan untuk batasanmu.
Aku membatasi untuk segala hal yang tak mampu dibendung.
Terima kasih untuk tiga puluh hari memegang baraku.
Makin lama, kita saling menyakiti.
Semua karena batas.
Mari terus menyakiti sampai rasa jadi tumpul.
Kekasih, karena batas, kita tak pernah satu.
Karena batas, kita saling memiliki tapi tak bisa mengikat.
Kasih, aku mulai mencintai batas.
Batas aku dan batasmu.
Aku menyayangimu dalam segala sikap dan amarahku.
Dalam segala sikap dan sabarmu.
Komentar
Posting Komentar