Tentang Perbedaan yang Menyatu

Sleman, 13 Februari 2015. beberapa jam sebelum semesta merasakan atmosfer cinta.

Percakapan via line yang selalu disorientasi arah ketika sudah malam.

D : "ciyeee perhatian sama b"
Y : "perhatian sama temen kan ga salah ko :" haha"
D: "temen jadi demen kan ga masyalah"
Y: "iya ga masyalah sih"
Y: "tapi kalo ini mah namanya ga mungkin"
D: "ha kok isyaa?"
D: "tell me"
Y :"*read*"
D : sent a sticker
Y: "ya ga mungkin lah. dari pemikiran aja beda jauh. prinsip hidup aja beda, mau demen gimana kalo gitu hahaha. ya kalo konteksnya demen sebagai temen ya jelas lha wong satu geng kok aku sama b"
D: "haha kan perbedaan membuat semakin indah"
D: "ya too"
Y: "iyaain deh ko iyain haha"
Y: "tapi ada perbedaan yang berujung pada jalan yang sama dan ada yang tidak pernah bertemu karena ada jurang yang terlalu dalam untuk dilewati"
D: "wedeeehh sadis"
D: "tapi teorimu salah"
D: "kalo nyari yang sama sih, bakalan ga nemu hal yang bikin kamu kesel"
D: "dan yang bikin kamu kesel kadang juga bikin kamu kangen"
Y: "kalo sama ga saling melengkapi, iya sih.. tapi perbedaan yang prinsipnya ttp jauh berbeda juga sulit disatukan"
Y: "sepertinya perlu tak masukin blog deh ini percakapannya hahaha"
Y: "kita sok paham tentang perbedaan dan menyatu"
Y: "gimana besok aja kita belum tentu tau (?) hahaha"

Lucu. teori yang terus menerus sama, menebak-nebak bagaimana seharusnya padahal kisah tentang esok saja belum tentu tahu.

mengesankan. setidaknya setiap percakapan akan selalu ada hal yang harus dipahami dan dipelajari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Berkat atau kutuk?

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja