Laki-laki Berkaos Hitam

Darahku selalu mengalir cepat kala ku dengar suara nafasmu
Memompa jantungku untuk berdegup supaya kau dengar
Langkah kakimu yang berat
selalu seirama dengan nafasmu yang berat akibat tembakau
Tapi beruntunglah aku,
Tembakau yang kau hisap menjadi candu bagiku
Menandakan kau masih bernafas

Hah, aku rindu bunyi nafasmu
asap yang keluar dari mulutmu
Tangan kekarmu yang menggenggam rokok kesayanganmu
Aku rindu memandangimu dari tiap helai rambut hingga jari kakimu
Aku rindu melekatkan wajahku pada punggungmu

Laki-laki berkaos hitam yang selalu membuat jantungku berdegup
Bak peluru tentara yang menghujam penjahat
Seperti itu sukmamu membuatku lemah

Hanya mampu membayangkanmu karena ragu
Keberanianku sudah habis terkuras ragamu
Tak lagi mampu menyentuh
Bayangmu sudah cukup memuaskanku

Lekuk tubuhmu.....
ah aku mabuk kepayang

Komentar

  1. sepertinya aku mengetahuinyaa ... eaaa

    BalasHapus
  2. Kok aku baca ini bayangannya ngga pake kaos tapi pake kemeja ya kak? Haha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Berkat atau kutuk?

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja