Selasa Random
Memulai semester baru merupakan hal yang menurut gue biasa aja, soalnya gue ngerasain dua semester dengan jadwal key in yang lumayan strategis. Jadi yang belum ngerti key in, ini semacam membuat jadwal dengan sistem online. Mahasiswa diurutin sesuai NPM nya, jadi kalo lo NPM akhir ya lo jadwalnya akhir yang artinya lo bakalan dapet kelas bayangan. Kelas bayangan maksudnya lo mendaftarkan diri untuk kelas yang belum ada di buku bimbingan KRS (Kartu Rencana Studi). Setelah melewati ini semua, sampailah gue pada semester dimana tiap hari selasa gue kuliah dari jam setengah delapan pagi sampai jam tujuh malam. Kata angkatan atas gue sih ini jadwal udah paling biasa buat mahasiswa konsentrasi studi jurnalistik. Dan menurut gue, lebih tepatnya menurut imajinasi gue, nanti pas sesi tiga dan empat mata gue tinggal segaris. inalilahi......
Pada akhirnya, hari ini selasa, 19 Agustus 2014 adalah hari perdana gue ngerasain kuliah empat sesi buat semester ini. Entah gimana rasanya, bayangin sendiri. Sesi pertama gue ketemu sama Pak Bona di makul opini publik. Dosen ini semacam, yah bercandaannya garing, macam krupuk mlempem lah. Dan anehnya, peraturan point ke lima dari dia adalah MAHASISWI PEREMPUAN DILARANG MAINAN RAMBUT DIDALAM KELAS karena mengganggu konsentrasi beliau. Emmm...... buat gue sih fine aja, tapi ini aneh dan gak adil, karena beliau melupakan si mahasiswa laki - laki yang berambut panjang. Bahkan rambutnya lebih bagus dari rambut perempuan normal.
Lanjut ke sesi dua nih, makulnya MPK 1. Mata kuliah yang dosennya gak begitu terkenal, Pak Agus. Bahkan gue nyangka dia bukan dosen, tapi pegawai TU saking gue yang mahasiswa cinta kampus gak pernah liat dia berkeliaran di kampus. Dosen gue ini mirip Pak Jokowi mulai dari kurusnya, bentuk mulutnya, bentuk kepalanya, bahkan sampai cara dia berbicara di depan mahasiswa. Nah, gue ngefans banget sama dosen yang satu ini he's smart.
Diawal kuliah dia sudah menembak kami mahasiswanya dengan sebuah pertanyaan " what is the meaning of university? why you didn't choose sekolah tinggi?" dan otomatis kami semua diam merenung dan gak ada yang berani menatap beliau. Dan dia bikin statement lagi "saya bahagia kalau suruh mengajar di Indonesia. Kalau disuruh bertanya semua mahasiswa mendadak religius....... hening, merenung dan berdoa. Jadi kalau saya menyesatkan kalian, ya saya ga akan ketauan" DAN KAMI SATU KELAS KETAWA...
Gak cuma itu aja, banyak sekali sindiran yang beliau sampaikan, nih gue list:
- Kalian itu seharusnya mencari data karena memiliki sense of curiousity. Itu syarat mengikuti kuliah saya. (OK)
- Guru BK atau guru agama, atau guru PPKN kalian yang bilang "jangan pilih - pilih teman" menurut saya totally wrong. Lingkungan itu membentuk kalian, pilihlan teman kalian yang bisa bikin kalian lebih maju.
- Kalian kalau les bahasa apa? Jepang? atau Prancis? (beliau berbicara bahasa jepang dan kami semua terdiam, dan gue senyum - senyum bayangin wajah POSUMA SENSE) Kalau kaliah gak bisa bahasa itu, kasian sekali kalian.. what a pity. Bayangin aja tahun 2015 kalian ke Jepang gak perlu pakai visa, dan S2 di prancis kuliahnya gratis.
Sejujurnya beliau juga memberikan informasi baru buat gue misalnya thank you program di Thailand, sistem 2P di Singapore, bahkan logika berpikir yang ada diperkalian 2 x 3 dan 3 x 2. Thank you program di Thailand adalah program yang dibuat oleh mahasiswa di Thailand untuk melatih supir angkutan umum untuk memberikan senyum kepada penumpang dan mengucapkan terimakasih. Program ini berhasil meningkatkan pendapatan Thailand dalam bidang pariwisata (ga tau berapa, karena lagi - lagi gue males cari data.. jadi ini menurut Pak Agus aja). Sedangkan sistem 2P adalah sistem paper and pencil. Sistem ini adalah sistem yang membuat anak - anak sekolah dasar harus rajin mencatat dan menggunakan pensil agar mudah diperbaiki. Kata Pak Agus ini dimaksudkan agar anak - anak berinisiatif mencatat dan menulis serta mau memperbaiki kesalahannya. Logika 2 x 3 dan 3 x 2 adalah hal yang paling gue suka. 2 x 3 adalah 2 + 2 + 2, yang maksudnya kalau mau berbagi, gunakan logika ini, tetapi kalau ingin mendominasi silahkan gunakan logikan 3 x 2, 3 + 3, maksudnya kalau kalian mau mendominasi, kalian harus menyingkirkan satu lawan saja yang sama kuat.
Di sesi ke dua ini lumayanlah, gue ga ngerasain ngantuk. Nah, di sesi 3 dan 4, gue kuliah dengan zonk. Gue ketemu dosen yang sama untuk kelas yang berurutan yang masing - masing lama kuliahnya 3 sks. Jadi, gue ketemu dosen ini selama 300 menit. BAYANGIN AJA.... Ngantuknyaa udah gak kebayang lah pokoknya.
Dosen gue yang satu ini seneng banget mengenakan baju hitam, dan ini bikin gue mikir dia adalah dosen yang bisa bikin nilai gue ancur kalo gue bikin masalah sama dia sekecil apapun. Udah ah sereem, gue takut ngebahasnya.
Tulisan ini gue tutup dengan harapan Selasa berikutnya bakalan lebih baik dari pada selasa perdana ini. Kalau kata Pak Agus " If you're part of the winner, you're part of solution."
Pada akhirnya, hari ini selasa, 19 Agustus 2014 adalah hari perdana gue ngerasain kuliah empat sesi buat semester ini. Entah gimana rasanya, bayangin sendiri. Sesi pertama gue ketemu sama Pak Bona di makul opini publik. Dosen ini semacam, yah bercandaannya garing, macam krupuk mlempem lah. Dan anehnya, peraturan point ke lima dari dia adalah MAHASISWI PEREMPUAN DILARANG MAINAN RAMBUT DIDALAM KELAS karena mengganggu konsentrasi beliau. Emmm...... buat gue sih fine aja, tapi ini aneh dan gak adil, karena beliau melupakan si mahasiswa laki - laki yang berambut panjang. Bahkan rambutnya lebih bagus dari rambut perempuan normal.
Lanjut ke sesi dua nih, makulnya MPK 1. Mata kuliah yang dosennya gak begitu terkenal, Pak Agus. Bahkan gue nyangka dia bukan dosen, tapi pegawai TU saking gue yang mahasiswa cinta kampus gak pernah liat dia berkeliaran di kampus. Dosen gue ini mirip Pak Jokowi mulai dari kurusnya, bentuk mulutnya, bentuk kepalanya, bahkan sampai cara dia berbicara di depan mahasiswa. Nah, gue ngefans banget sama dosen yang satu ini he's smart.
Diawal kuliah dia sudah menembak kami mahasiswanya dengan sebuah pertanyaan " what is the meaning of university? why you didn't choose sekolah tinggi?" dan otomatis kami semua diam merenung dan gak ada yang berani menatap beliau. Dan dia bikin statement lagi "saya bahagia kalau suruh mengajar di Indonesia. Kalau disuruh bertanya semua mahasiswa mendadak religius....... hening, merenung dan berdoa. Jadi kalau saya menyesatkan kalian, ya saya ga akan ketauan" DAN KAMI SATU KELAS KETAWA...
Gak cuma itu aja, banyak sekali sindiran yang beliau sampaikan, nih gue list:
- Kalian itu seharusnya mencari data karena memiliki sense of curiousity. Itu syarat mengikuti kuliah saya. (OK)
- Guru BK atau guru agama, atau guru PPKN kalian yang bilang "jangan pilih - pilih teman" menurut saya totally wrong. Lingkungan itu membentuk kalian, pilihlan teman kalian yang bisa bikin kalian lebih maju.
- Kalian kalau les bahasa apa? Jepang? atau Prancis? (beliau berbicara bahasa jepang dan kami semua terdiam, dan gue senyum - senyum bayangin wajah POSUMA SENSE) Kalau kaliah gak bisa bahasa itu, kasian sekali kalian.. what a pity. Bayangin aja tahun 2015 kalian ke Jepang gak perlu pakai visa, dan S2 di prancis kuliahnya gratis.
Sejujurnya beliau juga memberikan informasi baru buat gue misalnya thank you program di Thailand, sistem 2P di Singapore, bahkan logika berpikir yang ada diperkalian 2 x 3 dan 3 x 2. Thank you program di Thailand adalah program yang dibuat oleh mahasiswa di Thailand untuk melatih supir angkutan umum untuk memberikan senyum kepada penumpang dan mengucapkan terimakasih. Program ini berhasil meningkatkan pendapatan Thailand dalam bidang pariwisata (ga tau berapa, karena lagi - lagi gue males cari data.. jadi ini menurut Pak Agus aja). Sedangkan sistem 2P adalah sistem paper and pencil. Sistem ini adalah sistem yang membuat anak - anak sekolah dasar harus rajin mencatat dan menggunakan pensil agar mudah diperbaiki. Kata Pak Agus ini dimaksudkan agar anak - anak berinisiatif mencatat dan menulis serta mau memperbaiki kesalahannya. Logika 2 x 3 dan 3 x 2 adalah hal yang paling gue suka. 2 x 3 adalah 2 + 2 + 2, yang maksudnya kalau mau berbagi, gunakan logika ini, tetapi kalau ingin mendominasi silahkan gunakan logikan 3 x 2, 3 + 3, maksudnya kalau kalian mau mendominasi, kalian harus menyingkirkan satu lawan saja yang sama kuat.
Di sesi ke dua ini lumayanlah, gue ga ngerasain ngantuk. Nah, di sesi 3 dan 4, gue kuliah dengan zonk. Gue ketemu dosen yang sama untuk kelas yang berurutan yang masing - masing lama kuliahnya 3 sks. Jadi, gue ketemu dosen ini selama 300 menit. BAYANGIN AJA.... Ngantuknyaa udah gak kebayang lah pokoknya.
Dosen gue yang satu ini seneng banget mengenakan baju hitam, dan ini bikin gue mikir dia adalah dosen yang bisa bikin nilai gue ancur kalo gue bikin masalah sama dia sekecil apapun. Udah ah sereem, gue takut ngebahasnya.
Tulisan ini gue tutup dengan harapan Selasa berikutnya bakalan lebih baik dari pada selasa perdana ini. Kalau kata Pak Agus " If you're part of the winner, you're part of solution."
Komentar
Posting Komentar