Sedih itu Manusiawi, Mentas itu Pilihan

"Masalah kalian semua itu lebih ringan dari masalah yang aku hadapi," kata gadis itu dalam hati sembari berpura-pura mendengarkan keluh kesah teman di depannya.

Kehidupan adalah sebuah siklus berbentuk bulat, terkadang kita di bawah kadang juga di atas atau bahkan ditengah-tengahnya. Begitu terus sampai akhirnya manusia menemukan tujuannya di akhir perjalanan.
Tak menampik bahwa, kadang saat di atas, seseorang akan melihat ke bawah. Saat berada di bawah, seseorang akan menengok ke atas. Setiap orang pasti pernah merendahkan orang lain, merasa paling kuat atau bahkan merasa sangat merana.
Siklus ini memang perlu dihadapi oleh seseorang. Setiap kekuatan yang keluar dari perasaan berkuasa, atau tenaga yang keluar saat merasa lemah adalah rajutan sebuah pengalaman. Rajutan yang kuat untuk nantinya menjadi bekal menghadapi rasa lapar tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Hanya saja, permasalahan setiap orang pasti berbeda pun dengan rejekinya. Ada yang sejak kecil ia lahir dengan serba kekurangan, ada pula yang sejak kecil ia lahir dari keluarga serba melimpah. Tak ada yang bisa memilih di keluarga mana kita akan tumbuh. Di cerita yang mana kita akan menjadi lakonnya.
Tak layak bila kita membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Tak benar jika kita mengeluarkan pernyataan seperti di atas tulisan ini. Setiap orang memiliki ukuran beratnya masing-masing. Setiap orang memiliki siklus up and down di masa yang berbeda.
Menjadi orang yang merasa paling menyedihkan adalah sebuah siklus juga. Tak ada yang berhak memaksamu menerima kesengsaraan, tersenyum atasnya. Mereka yang menyuruhmu, tak manusiawi. Tenggelam dalam kesedihan adalah siklus yang tak bisa ditolak, tetapi memilih untu terus tenggelam atau berusaha mentas adalah tentang kekuatan dan pilihan.
Kalau mau menjadi manusia kuat, buatlah pilihan untuk mentas dan membuat sejarah atasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Part-time di Singapura? Ini nih ceritanya..

Berkat atau kutuk?

Catatan satu tahun pertama menjadi pekerja